Blog

  • Sate Blater

    Sate Blater

    Selain Soto Kriyik, makanan khas Purbalingga yang juga wajib untuk kamu coba adalah Soto Blater.

    Mengapa disebut Sate Blater karena makanan khas yang satu ini berasal dari Desa Blater yang berada di Kecamatan Kalimanah.

    Hampir sama dengan kuliner sate dari daerah lainnya, bahan utama yang digunakan untuk pembuatan sate ini yaitu daging ayam yang masih segar.

    Hanya saja perbedaannya dapat dilihat dari cara memasaknya. Umumnya makanan sate dibakar saat kondisi daging masih mentah.

    Namun untuk Sate Blater ini sebelum dibakar, sate direndam terlebih dahulu dengan campuran bumbu-bumbu yang sudah diracik secara khusus.

    Saat proses pembakaran, sate terus dilumuri dengan bumbu secara berulang kali hingga benar-benar meresap.

    Dari proses memasaknya yang terbilang lebih lama dibandingkan dengan sate-sate pada umumnya, membuat Sate Blater bisa bertahan sekitar 3 hari.

    Nah, bagi kamu yang penasaran dengan rasanya bisa langsung berkunjung ke Jalan Mayjend Sungkono saat di Purbalingga.

    Di daerah tersebut banyak sekali dijumpai warung yang dijamin enak dan lezat.

    Selain sate, kamu juga bisa menemukan makanan khas Purbalingga lainnya yang tidak kalah lezat. Untuk satu porsi Sate Blater dijual dengan harga sekitar Rp 12.000 yang berisi 10 tusuk sate.

  • Soto Kriyik Khas Purbalingga

    Soto Kriyik Khas Purbalingga

    Liburan ke Purbalingga kurang lengkap rasanya jika tidak mencoba makanan yang sudah sangat terkenal ini.

    Soto Kriyik merupakan salah satu makanan yang selalu diincar oleh para wisatawan baik lokal maupun luar kota yang berkunjung ke Purbalingga.

    Apakah kamu sudah pernah mencobanya?

    Makanan khas Purbalingga ini terbuat dari kombinasi berbagai bahan makanan. Untuk isiannya sendiri yakni ketupat atau lontong, mie bihun, kecambah, dan lain sebagainya.

    Agar rasa yang dihadirkan semakin lezat, biasanya akan ditambah suwiran ayam atau jeroan.

    Untuk penyajiannya sendiri kamu bisa menambahkannya dengan sambal kacang yang pedas agar semakin nikmat.

    Nah, bagi kamu yang ingin mencicipi gurihnya Soto Kriyik terenak khas Purbalingga ini bisa langsung datang ke Warung Sroto Bojong yang terletak di Desa Bojong Purbalingga.

    Tempat makanan yang satu ini sudah sangat terkenal menyajikan menu Soto Kriyik yang lezat. Untuk menikmatinya, kamu hanya perlu membayar sebesar Rp 10.000 saja.

    Tentu harga tersebut terbilang sangat terjangkau, bukan?

  • Museum Prof. Dr. R. Soegarda Poerbakawatja

    Museum Prof. Dr. R. Soegarda Poerbakawatja

    Prof. Dr. R. Soegarda Poerbakawatja adalah seorang tokoh pendidikan yang juga aktif dalam kegiatan masyarakat. Beliau dikenal sebagai sosok yang disiplin, jujur, dan tanpa pamrih. Museum ini diresmikan pada 24 April 2003 oleh Gubernur Jawa Tengah saat itu Mardiyanto dengan nama UPTD Perpustakaan Umum dan Museum Budaya dan Prof. Dr. .R Soegarda Purbakawatja. Koleksi museum ini berupa benda-benda bernilai sejarah dan budaya yang menggambarkan pilar-pilar kesuksesan hidup seseorang yang juga menjadi filosifi dalam kehidupan seseorang, seperti : kukila, senjata, turangga (kendaraan), wanita (busana & perhiasan) dan griya (perlengkapan rumah). 

  • Goa Lawa

    Goa Lawa

    Gua Lawa Purbalingga terbentuk dari lava pegunungan aktif yang meleleh selama ribuan tahun. Proses pendinginan lava inilah yang mengakibatkan batuannya keras dan kuat dengan warna hitam tanpa menimbulkan stalagnit dan stalagmit. Terletak di lereng Gunung Slamet, Gua Lawa menawarkan nuansa pegunungan yang sejuk, asri, hamparan rumput yang hijau dan rindangnya pohon pinus. Anda dapat melakukan berbagai kegiatan, antara lain acara keluarga, reuni, outbound, kumpul-kumpul komunitas dengan tempat yang luas, nyaman, dan bersih. 

  • Patung Obor Ikon Solo Tersisihkan! Apa Rencana Gibran?

    Patung Obor Ikon Solo Tersisihkan! Apa Rencana Gibran?

    visitcentraljava.com – Patung obor, salah satu ikon Solo, Jawa Tengah, makin tersisihkan. Apa rencana Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka untuk menyelamatkannya?
    Patung itu berada di kawasan Manahan, tepatnya di ujung jalan Adi Sucipto, Solo. Patung Obor setinggi sekitar 5 meter itu seolah ditelan Overpass Manahan.

    Patung berwarna perunggu yang tampak gagah menghadap ke tenggara itu mulanya terlihat menonjol di kawasan Manahan. Saat dibangun, patung itu melambangkan semangat membara dengan menghadap ke Stadion Sriwedari, salah satu bangunan bersejarah di Solo, yang merupakan venue Pekan Olahraga Nasional (PON) pertama.

    Patung Obor kini hanya bisa terlihat jelas ketika pengendara melintas di jalan sisi utara Overpass Manahan. Namun, posisi patung ini tak lagi estetik karena menghadap tembok overpass, seolah menabrak dinding.

    Wali Kota Solo Gibran bilang sudah memiliki rencana soal Patung Obor ini. Gibran pun mempertimbangkan opsi meninggikan patung ini atau menggantinya.

    “Sebelum Bu Sita (mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Solo, Endah Sitaresmi Suryandari) purnatugas sudah digambar dan patungnya diganti. Belum tahu diganti apa, tapi yang berbau olahraga sesuai Kompleks Stadion Manahan,” kata Gibran kepada detikcom.

    Kendati sudah memiliki rencana mengganti patung itu, tetapi Gibran tidak akan buru-buru membangun yang baru sebagai penggantu patung obor Manahan. Sebab, tahun depan Pemkot masih fokus pada proyek-proyek untuk pemulihan ekonomi yang sempat tertunda tahun ini.

    “(Dikerjakan tahun 2022) belum tahu. Tahun depan kami fokus yang tertunda, sekiranya punya impact untuk pemulihan ekonomi, GOR Manahan salah satunya,” kata dia.

  • Djago Jowo

    Djago Jowo

    Bagi kamu yang suka dengan menu ayam kampung, maka Djago Jowo adalah tempat yang sangat recommended untuk berwisata kuliner.

    Untuk fasilitas, tempatnya lumayan nyaman dan santai. Namun, parkirannya agak kurang luas.

  • Table Nine Resto

    Table Nine Resto

    Table Nine Resto terletak di kota Purwokerto, tepatnya di Purwokerto Utara. Tempat recommended banget untuk makan bersama teman-teman, rekan kerja atau keluarga.

    Desain tempat kuliner ini memiliki interior yang elegan. Kemudian, banyak fasilitas yang disediakan. Cocok banget sebagai tempat diskusi, tempat rapat dan cocok meski hanya untuk bersantai.

    Fasilitas lain yang disediakan adalah mushola, toilet bersih, dan pelayanan yang ramah menjadikan tempat ini semakin nyaman dikunjungi.

    Oia, menu yang disajikan juga enak-enak dan banyak macamnya. Mulai dari menu seafood hingga vegan, semuanya ada.

    Karena tempatnya banyak dikunjungi, alangkah baiknya kamu memesan tempat terlebih dahulu. Agar pas sampai tempat, tidak kecewa.

  • Umaeh Inyong

    Umaeh Inyong

    Tempat kuliner Umaeh Inyong sangat recommended untuk berkuliner bareng keluarga, pacar, suami istri, gebetan atau rekan kerja.

    Apalagi jika kamu datang dari luar jawa. Tempat ini bernuansa Ngapak dengan suasana yang khas dan menyediakan aneka masakan khas dari Purwokerto.

    Bagi yang baru kesini, harus mencoba Tempe Mendoan khas Banyumas. Jajanan khas ini menawarkan kelezatan, tentu akan membuat lebih berkesan agenda wisata kulinermu.

  • Telaga Sunyi

    Telaga Sunyi

    Obyek wisata ini berada  pada ketinggian  sekitar 700 meter dpl dan terletak ditengah-tengah lebatnya hutan damar dan pinus yang berjarak sekitar 3  kilometer arah timur  dari pintu gerbang Wana Wisata. Indahnya alam sekitar  yang  dilengkapi  shelter – shelter yang membuat   wisatawan  lebih rileks  sambil mendengarkan sayup-sayup kicauan burung dan capung yang beterbangan disekitar telaga. 

  • Sumber Air Panas Pancuran Tujuh

    Sumber Air Panas Pancuran Tujuh

    ancuran  Tujuh  atau dalam bahasa jawa disebut Pancuran Pitu mempunyai tujuh buah pancuran  yang alami mengalir langsung dari Gunung Slamet.  Sumber air panas ini mengandung belerang  dan bersuhu antara 70 – 90ºC serta mengandung beberapa unsur mineral. Pengunjung  dapat menikmati sumber air panas ini dengan mandi langsung dialam terbuka atau dikamar-kamar mandi yang telah tersedia  dengan fasilitas  shower air panas yang  dari sumber Pancuran  Tujuh. Lokasi obyek wisata ini terletak di tengah hutan damar dan pinus yang berjarak sekitar 2,5 km arah barat lokawisata Baturraden yang dapat ditempuh dengan berjalan kaki atau  kendaraan umum / pribadi melewati  wana wisata dengan jarak tempuh sekitar 5 km dari pintu gerbang wana wisata Baturraden. Aliran air panas pancuran pitu membentuk tebing belerang yang sangat memesona. Pengunjung harus menempuh jalan setapak menurun yang cukup curam untuk mencapai tebing ini.