[vd-breadcrumbs]

Potensi Membanggakan Lomba Dayung mempererat persaudaraan dari antar warga

Visitcentraljava.com Batang Potensi Lomba Dayung Tahunan acara tradisional ini dilakukan oleh para nelayan acara ini sudah ada sejak 44 yang lalu lomba yang sudah menjadi tradisi di warga setempatan ini sudah menjadi tahunan di aliran sungai kidanor yang setiap tahunnya mulai dari satu hari habis lebaran, biasanya berlangsung 6 sampai 7 hari meski awalnya hanya ditonton oleh nelayan batang namun hingga kini banyak peserta yang ikut berpartisipasi semakin luas jarang juga diikuti oleh masyarakat kota sekitar seperti pekalongan dan Kendal, terkadang juga ada dari luar karesidenan seperti tegal.

Selain membadayungkan tradisional tetangga desa sebelah yaitu desa kudangmungkan juga melakukan acara lomba dayung yang Bernama lomba dayung prahunan yang dilaksanakan setiap tahun baru. Lomba ini juga sempat tidak dilakukan pas adanya pandemic covid 19, tetapi semenjak bau – bau covid mulai sudah tidak beredar tradisi ini dilaksanakan Kembali, jadi sudah ada kepanitiaan yang bertugas untuk mengaktifkan Kembali acara tersebut dan mengatur agar acara berjalan dengan baik. karena itulah tradisi dan budaya sampai sekarang sangatlah melekat dari zaman nenek moyang sampai zaman sekarang yang dinamakan zaman modern.

Karna itulah Tradisi dan budaya merupakan karakteristik dan pengetahuan sekelompok orang tertentu. Tradisi juga pola perilaku Bersama yang diturunkan turun temurun. Dapat dilihat sebagai pertumbuhan identitas kelompok, tradisi dan budaya pun sebagai konsep yang bisa meliputi Bahasa, agama, kebiasaan sosial, seni, dari itulah kebiasaan tradisi yang ada di kabupaten batang merupakan kebiasaan masyarakatnya dan sudah dilakukan setiap tahun ke tahun kecuali pada saat pandemic covid 19.

Karna pada saat itulah semua kegiatan di stop dan tidak diperbolehkan untuk berkerumunan banyak orang, jadi acara yang biasa dilakukan oleh warga sekitar seperti tradisi pada umumnya di berhentikan dahulu, agar semua warga tidak banyak yang terkena pandemic covid 19. Tetapi mereka tetap bangkit selesai sudah musibah covid 19 tersebut, dan pada akhirnya panitia dan masyarakat agendakan acara yang selama 1 tahun lebih tidak dilakukan dan akhirnya bisa dilaksanakan Kembali acara tradisi, disitulah membuat para remaja sekarang agar bisa melihat betapa hebatnya masyarakat dahulu menjaga tradisi dan budaya mereka, karna itulah kita sebagai penerus bangsa agar dapat meneruskan perjuangan mereka dan menjaga acara tradisi dari masa turun temurun nenek moyang.

Tri Andi Mulyandono

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *