visitcentraljava.com, Boyolali Potensi Budaya Di lereng Gunung Merbabu yang anggun, saat purnama merajai langit malam, desa-desa di Boyolali bersiap menyambut Tradisi Apem Keong Mas. Di balik bayang-bayang pepohonan, suasana menjadi sakral ketika wangi apem mulai menguar, membawa kenangan masa lalu yang terjalin dengan legenda kuno. Di sinilah, kisah Keong Mas, simbol kesuburan dan keberuntungan, hidup kembali melalui ritual ini.
Para tetua desa, dengan kebijaksanaan yang diwariskan dari generasi ke generasi, memulai prosesi. Mereka melantunkan mantra-mantra yang hanya dimengerti oleh angin dan pepohonan, memanggil roh leluhur untuk bergabung dalam perayaan. Api unggun dinyalakan, menyala terang, menari-nari seiring bayangan misterius di sekitarnya. Dalam keremangan malam, para wanita desa dengan khidmat mengolah apem, adonan manis yang mengandung doa dan harapan, dibentuk dengan penuh kasih dan ketelitian.
Saat apem matang, mereka dibentuk menjadi keong mas, simbol dari cerita lama yang dipercaya mampu mendatangkan kesejahteraan dan melindungi dari marabahaya. Dalam setiap gigitan apem tersebut, terasa kehangatan yang membungkus, seakan membawa kita menyelami lautan waktu, merasakan kehadiran leluhur yang tersenyum di balik tirai dunia gaib.
Anak-anak berlarian dengan riang, namun tetap di bawah pengawasan ketat, seakan mengerti bahwa mereka sedang berada di antara dunia manusia dan alam mistis. Gema tawa mereka berpadu dengan suara gemericik sungai yang mengalir, menciptakan harmoni alami yang seakan-akan menyatukan masa lalu dengan masa kini.