
visitcentraljava.com, Semarang. Integrasi Kota Lama dan Lawang Sewu, Semarang Siapkan Jalur Wisata Sejarah Terpadu
Upaya pengembangan kawasan wisata Kota Lama Semarang terus mendapatkan perhatian serius dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Tengah, Sumarno, mengusulkan agar kawasan bersejarah tersebut diintegrasikan dengan Heritage Lawang Sewu melalui penataan Jalan Inspeksi yang menghubungkan kedua destinasi ikonik itu. Menurutnya, integrasi ini akan memperluas daya tarik wisata Semarang sebagai kota bersejarah dengan kekayaan arsitektur kolonial dan budaya multikultural yang khas.
Dalam agenda pembukaan Festival Kota Lama Semarang 2025 di Laroka Teater, Sumarno menyampaikan bahwa kawasan di sepanjang Jalan Inspeksi memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi jalur wisata budaya. Ia menilai, dengan jarak sekitar tiga kilometer dari Lawang Sewu hingga Kota Lama, jalur tersebut sangat ideal untuk wisata jalan kaki maupun olahraga ringan seperti jogging. Di sepanjang rute itu, wisatawan dapat menikmati deretan bangunan tua, kampung bersejarah, dan keindahan arsitektur tempo dulu yang mencerminkan perjalanan panjang sejarah Semarang.
Lebih jauh, Sumarno menjelaskan bahwa penataan kawasan ini diharapkan mampu membangkitkan kembali nilai sejarah Kota Semarang sekaligus menggerakkan sektor ekonomi masyarakat. Kehadiran wisatawan di sepanjang koridor Lawang Sewu–Kota Lama akan menciptakan peluang baru bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), terutama di bidang kuliner, kerajinan tangan, dan cendera mata. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah pun mendorong agar pengembangan ini mengutamakan konsep heritage walk yang berkelanjutan serta ramah bagi pejalan kaki.
Sumarno juga menekankan bahwa Kota Lama Semarang memiliki kekayaan warisan budaya yang tidak dimiliki oleh banyak daerah lain. Keberadaan bangunan-bangunan berarsitektur Eropa, seperti Gereja Blenduk dan Gedung Spiegel, merupakan simbol dari jejak sejarah panjang Semarang sebagai kota pelabuhan penting di masa kolonial. Ia menilai, mengintegrasikan Kota Lama dengan Lawang Sewu yang juga merupakan bangunan bersejarah peninggalan masa Belanda akan memperkuat identitas Semarang sebagai kota warisan dunia dan memperluas jangkauan wisata sejarah di Jawa Tengah.
Selain itu, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga memberikan dukungan strategis dalam bentuk peningkatan aksesibilitas wisata. Salah satu langkah yang telah dilakukan adalah pembukaan rute penerbangan internasional langsung dari Bandara Jenderal Ahmad Yani, seperti Semarang–Kuala Lumpur dan rencana rute baru Semarang–Singapura pada akhir 2025. Dengan meningkatnya konektivitas tersebut, kawasan wisata seperti Kota Lama dan Lawang Sewu diharapkan semakin mudah diakses wisatawan domestik maupun mancanegara.
Sementara itu, Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng, menyampaikan bahwa Festival Kota Lama 2025 yang digelar selama sembilan hari menjadi wujud nyata upaya pelestarian dan promosi budaya kota. Ia berharap kegiatan tersebut mampu memperkuat semangat kebersamaan dan memperkenalkan Semarang sebagai kota dengan harmoni multikultural. Pemerintah Kota Semarang pun berkomitmen untuk terus memperluas pengembangan kawasan bersejarah lain seperti Kampung Melayu, Pecinan, dan Kampung Sekayu, agar cita rasa sejarah dan budaya di Kota Semarang semakin lengkap dan terhubung.














