[vd-breadcrumbs]

“Museum Manusia Purba Sangiran, Jejak Awal Kehidupan di Tanah Jawa”

visitcentraljava.com, Sragen. Museum Manusia Purba Sangiran, Jejak Awal Kehidupan di Tanah Jawa.

Museum Manusia Purba Sangiran yang terletak di Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, merupakan salah satu situs paleoantropologi terpenting di dunia. Museum ini menjadi pusat penelitian dan pelestarian temuan fosil manusia purba serta lingkungan masa lalu yang kaya akan nilai ilmiah. Sejak tahun 1996, Situs Sangiran diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Dunia karena kontribusinya dalam mengungkap sejarah evolusi manusia, terutama di Asia Tenggara.

Museum ini terbagi menjadi beberapa klaster yang masing-masing menyajikan informasi tematik berbeda. Klaster utama adalah Krikilan, yang berfungsi sebagai pusat informasi dan titik awal kunjungan. Di sini, pengunjung dapat menjelajahi pameran bertema “Langkah-langkah Kemanusiaan”, “Masa Keemasan Homo erectus”, serta koleksi fosil manusia purba, hewan purba, dan artefak kebudayaan prasejarah lainnya. Klaster ini dilengkapi dengan teknologi modern dan diorama edukatif yang membuat pembelajaran menjadi menarik.

Klaster kedua adalah Bukuran, yang berfokus pada evolusi manusia dan perubahan lingkungan. Terletak di Desa Bukuran, museum ini menyajikan pengetahuan tentang proses evolusi berdasarkan teori ilmiah, serta hubungan antara manusia dan lingkungannya sejak zaman purba. Pameran di Klaster Bukuran juga membandingkan temuan dari Sangiran dengan situs-situs sejenis di dunia, memperkuat posisi Sangiran dalam peta penelitian antropologi global.

Selanjutnya, Klaster Ngebung menghadirkan sejarah awal penelitian di kawasan Sangiran. Museum ini berlokasi di tempat von Koenigswald pertama kali melakukan penggalian pada tahun 1930-an. Pameran di klaster ini memberikan gambaran tentang awal mula ditemukannya fosil Homo erectus di Sangiran dan bagaimana situs ini mulai dikenal luas oleh dunia internasional sebagai situs manusia purba yang sangat penting.

Klaster keempat adalah Dayu, yang menampilkan informasi geologi dan lingkungan purba. Melalui lorong waktu interaktif, pengunjung dapat memahami perubahan lingkungan Sangiran dari masa ke masa, mulai dari rawa-rawa purba hingga daratan yang dihuni manusia purba. Klaster ini juga menampilkan artefak dari Homo erectus arkaik yang diperkirakan berusia lebih dari satu juta tahun.

Keempat klaster Museum Manusia Purba Sangiran ini tidak hanya memperkaya pengetahuan tentang asal-usul manusia, tetapi juga menjadi destinasi wisata edukatif yang menarik bagi pelajar, peneliti, dan masyarakat umum. Dengan koleksi dan penyajian informasi yang lengkap dan terstruktur, museum ini berperan penting dalam mengedukasi publik sekaligus melestarikan warisan budaya dan sejarah manusia purba di Indonesia.

UNTUK LEBIH LENGKAPNYA ADA DI VISITCENTRALJAVATV

Korwil Pantura Timur

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *