Visitcentraljava.com, Solo – Bagi para pecinta batik tentu tidak asing dengan Pasar Klewer, Pasar yang bersebelahan dengan kompleks Keraton Solo ini memang menjadi pusat jual beli produk tekstil dan batik terbesar di Solo, juga terbesar di Indonesia.
Asal Usul nama Pasar Klewer diambil dari bahasa Jawa ‘Klewer’ yang memiliki arti ‘baju yang digantung atau menggantung’. Penggunaan nama ini bisa jadi berkaitan dengan banyaknya penjual baju yang menggantungkan dagangannya di lapak masing-masing.
Pasar Klewer juga memiliki istilah lain, yakni Pasar Slompretan yang berarti ‘terompet’. Bunyi terompet ini digunakan sebagai penanda berangkatnya kereta api pada zaman pendudukan Jepang.
Untuk diketahui, pada masa itu di sebelah barat daya Alun-alun Utara difungsikan sebagai ‘pangkretan’ yaitu tempat untuk berhentinya kereta. Pangkretan ini digunakan sebagai tempat pemberhentian kereta-kereta abdi dalem keraton yang kembali dari luar kota seperti Delanggu, Kartosuro, dan Boyolali, untuk menghadiri pertemuan besar seperti hari raya dll.
Seiring berjalannya waktu, lokasi tersebut kosong untuk waktu yang cukup lama dan juga tidak terpelihara. Lokasi itu lalu digunakan untuk berdagang oleh para pedagang tekstil.
Pasar Klewer mulai berkembang di tahun 1942-1945, dan mulai mengalami kemajuan yang pesat pada tahun 1968. Pasar Klewer tumbuh menjadi pasar yang ramai dan menjadi pasar tekstil terbesar di Kota Solo.
Kemudian, pada tahun 1970 pasar ini dibangun bertingkat agar lebih layak. Selanjutnya, pasar ini diresmikan dan dibuka oleh Presiden Suharto pada tahun 1971.
Pasar Klewer sempat mengalami kebakaran pada tahun 2014. Kebakaran itu meludeskan hampir seluruh sudut pasar.
Para pedagang terpaksa direlokasi ke Alun-alun Lor sementara perbaikan dilakukan. Renovasi tersebut rampung pada tahun 2017 dan telah dibuka kembali pada tanggal 21 April tahun 2017.
Pasar Klewer berkembang menjadi salah satu pusat batik terbesar di Jawa Tengah bahkan Indonesia. Berbagai macam produk batik tersedia di pasar tersebut, tentu saja dengan harga terjangkau.
Tak heran jika pecinta batik menyebut pasar ini sebagai surga belanja batik. Pembeli dapat menemukan berbagai macam jenis kain batik, dari harga yang mahal hingga tingkatan grosir. Dan tentu saja, karena ini pasar, pengunjung pun bebas menawar harga.banyak pengunjung yang dating dari luar kota Solo untuk berbelanja batik.(Ose)