“Rasa Pemberontakan di Piring Kecil: Sate Kere, Kreativitas dalam Ketidakadilan Kolonial”

visitcentraljava.com Dalam kisah kuliner jaman kerajaan kolonial, tersembunyi keunikan yang menarik dan mengundang selera. Pada waktu itu, makan sate daging sapi merupakan eksklusivitas bagi orang Belanda berkulit putih. Meski demikian, kreativitas masyarakat pribumi mekar dalam memutarbalikkan ketidakadilan tersebut.

Imajinasikanlah, saat para pembegal sapi membuang jerohan, orang pribumi dengan penuh semangat mengumpulkan dan mengolahnya menjadi sate jerohan yang lezat. Bersama dengan gembus yang menggoda lidah dan tempe yang melengkapi cita rasa, hadirlah sajian yang tak hanya memikat selera, tetapi juga merajut cerita perlawanan melawan ketidaksetaraan.

Sate jerohan, dengan cita rasa yang unik dan menggoda, menjadi simbol keberanian dan kreativitas di tengah hambatan. Mari bergabung dalam perjalanan rasa yang mengajak kita merayakan keberagaman, mengeksplorasi inovasi kuliner, dan memupuk semangat untuk menciptakan hidangan yang menghubungkan kita semua. Sate jerohan, sebuah petualangan rasa yang tak terlupakan dalam setiap gigitannya.

Tri Andi Mulyandono

Related Posts