Visitcentraljava – Umbul Mtraman merupakan kegiatan pertama rangkaian acara Grebeg Sudiro digelar pada malam sabtu 27/01/2024, walau hujan , peserta tetap mengikuti prosesi kirab membawa gunungan hasil bumi dan gunungan berbagai macam jajan pasar serta unggas.
Acara yang akan digelar pukul 18.00 WIB itu harus mundur sampai 19.10 WIB, dikarenakan kondisi cuaca yang hujan cukup deras. Setelah hujan mulai agak reda, kirab segera dimulai, dengan star dari kantor kelurahan Sudiroprajan acara pun digelar diikuti kalangan masyarakat sekitar, Padepokan Brojobuwono, Pegiat Seni, Pesilat Serta rombongan Mahasiswa dari Universitas Sebelas Maret (UNS).
Terlihat masyarakat sangat antusias untuk menyaksikan acara tersebut, tampak terlihat pembawa tumpeng menggunakan payung sementara yang lain tampak hujan – hujanan mengelilingi Kelurahan Sudiroprajan. Dalam acara tersebut terliahat semacam Akulturasi budaya Cina dengan Adat Jawa melalui pakaian yang mereka pakai didominasi adat Jawa dan Tionghoa.
Lurah Sudiroprajan, Asthywiana Swastiyani Leo mengungkapkan, Umbul Mantram kegiatan pembuka dalam rangkaian Grebeg Sudiro 2024. kirab dengan membawa gunungan menjadi bentuk sebuah doa serta rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Cikal bakal kegiatan ini menunjukan perpaduan dua budaya di kelurahan Sudiroprajan, yang kita ketahui antara budaya Tionghoa dengan budaya Jawa, Tutur Asthy saat konfrensi pers di kantor Kelurahan Sudiroprajan, Sabtu (25/1/2024).
Untuk Gunungan sendiri kami bagi dua, yang pertama melambangkan jajan pasar dan hasil bumi, Hasil bumi direpresentasikan dengan umbi – umbian yang disusundi Jodang. Dari situlah bisa dilihat ada tanaman hasil bumi yang mulai tanah, sampai atas tanah hingga udara nanti di akhir acara kirab akan ada pelepasan unggas, jelasnya.
Kalau sahabat traveler mau meliahat pembuka kegiatan Grebeg Sudiro bisa datang Ke Kelurahan Sudiroprajan, agenda tahunan pas jatuh pada Tahun baru implek tahun baru cina. (fajar sant)