Visitcentraljava.com.,Semarang Rofiq Ahmad (47) sejak tahun 2017 memulai membuat kegiatan wayang suket sebagai aktivitas wisata di Kota Lama Semarang. ide itu muncul karena minimnya aktivitas wisata yang bisa dilakukan bersama wisatawan.
“Karena kelemahan Kota Lama tidak ada aksi yang bisa dilakukan bersama wisatawan. Di sini jalan-jalan, walking tour, memang ada tapi pada saat orang mau melakukan aktivitas enggak ada sama sekali,” kata Rofiq saat ditemui di Kota Lama Semarang, Keresahan itu dia rasakan usai empat tahun menjadi pemandu wisata di Kota Lama. Pada saat itu wajah Kota Lama cukup berbeda dengan saat ini. Saat itu wisata hanya dibuka hingga petang dan wisatawan hanya bisa melihat-lihat gedung tua sembari berfoto.
Memiliki keterampilan membuat wayang suket, Rofiq mencoba peruntungan untuk menawarkannya menjadi paket wisata.
“Sampai sekarang saya tawarkan sebagai salah satu edukasi atraksi wisata yang bisa dilakukan bersama wisatawan dan itu hasilnya bisa dibawa oleh wisatawan sebagai cenderamata. Kalau diomongin di Kota Lama kok ada wayang suket, memang kurang pas, tapi saya ngomong saya bisa ini dan saya angkat ini sebagai ciri khas Semarang,” jelasnya.
dari situ dia turut mempromosikan wayang suket di berbagai kegiatan di Kota Lama. Misalnya saat karnaval Kota Lama, dia memamerkan wayang suket setinggi 2,5 meter.Tak hanya di Kota Lama, dia juga mengikutkan wayang suket di berbagai karnaval yang ada di Kota Semarang. Dia berharap hal tersebut bisa dilirik dan menjadi daya tarik wisata di Kota Lama.
Rofiq juga mencoba agar wayang buatannya berbeda di banding wayang suket dari daerah lain. Ciri wayang buatannya adalah mudah dibuat dan berasal dari rumput yang mudah ditemukan di Semarang.
“Kalau ngomong asalnya dari mana memang tumpang tindih, yang jelas bukan dari Semarang tapi itu milik Jawa Tengah,” imbuhnya menutup wawancara. ( Ose).