[vd-breadcrumbs]

“Pesona dan Keindahan Bukit Cinta sebagai Destinasi Wisata Unggulan”.

visitcentraljava.com Bukit Cinta, sebuah nama yang tak terlupakan dan mengundang decak kagum bagi siapa pun yang mengenalnya. Mengapa disebut Bukit Cinta? Di tengah hamparan alam yang mempesona, bukit ini berdiri dengan anggunnya, dikelilingi oleh keindahan alam yang tak terkira. Rumput savana yang melambai dan ilalang yang menari dihembuskan angin, menjadikan bukit ini tempat yang begitu menawan.

Kehadirannya yang memikat bukan hanya sekadar pemandangan, namun juga magnet bagi asmara dan cinta. Remaja yang tengah merasakan getaran asmara, atau wisatawan yang mencari kedamaian hati, semuanya terpanggil untuk menghampiri Bukit Cinta ini. Di sinilah cinta tak pernah lepas dari hari-hari kita. Tiada hari tanpa cinta, begitu kata mereka yang telah menyaksikan keajaiban Bukit Cinta di Desa Bour, Lembata.

Lembata, dulu mungkin dikenal sebagai Lembakar, namun sekarang, ia bangkit dari bukit-bukitnya yang gersang menjadi sebuah destinasi yang memukau. Berkat visi yang tegas dari para pemimpinnya, bukit yang dulu hanya padang rumput ilalang kini menjadi surga yang memikat. Bupati Sunur, dengan kepiawaiannya sebagai seorang arsitek dan komitmennya pada sektor pariwisata, telah mengubah wajah Bukit Cinta menjadi lebih indah dan mempesona.

Di puncak bukit, terdapat sejumlah monumen yang menyiratkan kata-kata cinta. Tempat ini menjadi saksi bagi banyaknya kisah cinta yang tercipta dan diabadikan. Dan ketika mata memandang ke arah Selat Solor dan Pulau Adonara, tulisan merah berkilauan menyambut mata: “Wolor Pass”. Begitu indahnya, bahkan sebuah monumen megah dengan tulisan “LEMBATA” turut menjulang tinggi, menyatakan bahwa bukit ini adalah identitas dari keindahan dan cinta yang harus dikenal oleh dunia.

Di bawah kepemimpinan yang berkelanjutan, Bukit Cinta terus diperindah untuk menjadi obyek wisata unggulan. Dari puncak bukit, wisatawan dapat menikmati panorama yang tak terlupakan, sementara di kaki bukit, keindahan pantai dan kelezatan lokal menanti. Namun, yang paling memukau adalah ketika matahari senja mulai meredup, dan langit memerah memeluk laut. Di situlah, di balutan cahaya senja, kesan yang tak terlupakan tercipta, membiarkan hati terbawa oleh kisah-kisah cinta di pondok-pondok yang berserakan di lereng bukit.

Bukit Cinta, sebuah surga di bumi Lembata yang tak terlukiskan dengan kata-kata. Keindahannya hanya bisa dirasakan saat kita menginjakkan kaki di atasnya. Maka, mari sambutlah Bukit Cinta dengan hati yang terbuka, karena di sana, cinta selalu hadir dalam setiap hembusan angin dan kilauan matahari.

Tri Andi Mulyandono

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *