[vd-breadcrumbs]

SENI BUDAYA KOTA SEMARANG YANG DIKENAL KARENA KEUNIKANNYA.

Visitcentraljava.com, Semarang dikenal dengan beraneka ragam Seni Budaya, jika anda berkunjung di Kota Semarang jangan sampai dilewatkan menyaksikan keunikan seni budaya ibu kota Jawa Tengah ini, berikut keunikan seni dan Budaya kota Semarang :

DUGDERAN.

Dukderan adalah tradisi yang menandai bahwa bulan puasa telah tiba, Dukderan dilaksanakan sebelum bulan puasa,tepatnya 1 atau 2 hari sebelum puasa, kata Dugder diambil dari perpaduan bunti dugdug dan bunyi meriam yang mengikuti kemudian yang diasumsikan dengan Derr, kegiatan ini meliputi Pasar Rakyat yang dimulai sepekan sebelum dugderan dan karnaval. Adapun ciri khas acara ini adalah Warak Ngendog sejenis binatang rekaan yang bertubuh kambing dan berkepala Naga kulit sisik emas..

PENGANTEN SEMARANGAN.

Dulu Penganten Semarangan disebut pangeran Kaji karena penganten pria mengenakan surban yang dinamakan Kopyah Alfiah, dengan cuncuk mentul satu buah sedangkan calon pengantin wanita disebut model Encik Semarangan yaitu istilah yang berasal dari perpaduan antara Cina dan Arab.

GAMBANG SEMARANG.

 Gambang Seamarang adalah salah satu kesenian di Semarang dengan kombinasi antara rati dan musik disertai dengan gamelan Jawa juga dengan nada nada diantonis atau nada musik modern. Gambang Semarang telah ada sejak 1930, Kelompok ini terdiri dari penduduk asli dan keturunan Cina, jenis alat musik adalah kandang, bonang, kempul, gomg, seruling, kecrek, gambang.

TARI SEMARANGAN.

Tari Semarangan merupakan tari klasik dari Kota Semarang yang ditarikan oleh dua orang putri berpasangan, Tarian Ini bisa dibawakan dalam event event Dugderan dan Festival budaya lainnya.

SESAJI REWANDA.

Sesaji Rewanda dilaksanakan setiap tanggal 3 syawal oleh warga Talun Kacang Kandri Gunung Pati. Sebagai wujud syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas keselamatan, berkah danrejeki dengan memberi makan kera ekor panjang penghuni Goa Kreo.

WAYANG ORANG.

Semarang memiliki kelompok Wayang Orang yang terkenal sejak 1970 an, yaitu kelompok wayang orang tersebut berpindah di Gedung Kesenian KI Narto Sabdo yang berada di komplek Taman Budaya Raden Saleh ( TBRS).

Seni Budaya warisan leluhur ini harus dijaga kelestariannya, jangan sampai seni dan budaya ini hilang begitu saja atau bahkan diklaim oleh bangsa lain. Ayo kita bersama sama memperjuangkan  menjaga seni dan budaya warisan leluhur kota Semarang supaya bisa berkembang dan bisa dikenal oleh dunia pariwisata didunia. ( OSE).

Tri Andi Mulyandono

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *